peringatan-hari-kartini
....diusahakan pengajaran dan pendidikan anak-anak wanita, bukan sekali-sekali karena kami menginginkan anak-anak wanita itu menjadi saingan laki-laki dalam hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama. Kami sekali-sekali tidak hendak menjadikan murid-murid kami menjadi orang setengah Eropa atau orang Jawa yang kebarat-baratan..., demikian penggalan surat R.A. Kartini kepada Nyonya Abendanon yang dibacakan  Dra. Sriwahyuningsih Swadayanti selaku pembina upacara pada peringatan Hari Kartini 2017 di SMA PANJURA Malang.
Selanjutnya Bu Yuyun, sapaan Dra. Sriwahyuningsih,  menegaskan pernyataan R.A. Kartini tersebut menyiratkan bahwa emansipasi yang diperjuangkan  harus tetap menempatkan wanita sesuai dengan kodratnya dan tetap berada dalam koridorÂ
budaya bangsa.
Selain upacara bendera, peringatan Hari Kartini di SMA PANJURA juga dimeriahkan dengan pentas seni, game, dan berbagai lomba. Salah satu yang menarik adalah lomba yang diberi label emansipasi pria, yaitu lomba memasak nasi goreng yang seluruh pesertanya adalah siswa putra. Sebagai puncak dari rangkaian acara yang digelar pada 29 April tersebut adalah Final Pemilihan Putri Kartini SMAPARA 2017 yang menobatkan Femmy Lukita Sari dari kelas XI IPA 2 sebagai pemenangnya. Sementara runer up satu dan dua masing-masing diraih oleh Febi Maulia Dikasari dari kelas X IPS 3 Â dan Syarifah Fadiroh dari kelas XI IPA 1. (hb/ysf)